Macet makin Menggila

Akhir-akhir ini kemacetan dijakarta bener-bener makin menggila. Mungkin gara-gara pembangunan busway, pembangunan gorong2 kabel-kabel ga jelas, hujan, dan yang jelas emang bertambahnya jumlah mobil/motor.

Busway
Tapi, tampaknya si gubernur baru jakarta ini hanya mengambil jalan singkatnya aja, masak sekarang mobil pribadi diperbolehkan masuk ke jalur busway. Jadinya, sekarang bahkan naik busway pun juga ga luput dari jebakan macet yang bahkan lebih parah daripada yang diluar jalur busway.

Hmm, busway kan bertujuan untuk mengurangi pengguna kendaraan pribadi, biar orang2 tuh lebih seneng naik angkutan umum yang nyaman, cepat dan murah, daripada naik kendaraan pribadi yang mahal plus macet. Kalau caranya gini (busway macet :red), ya jadinya orang-orang makin seneng aja make kendaraan pribadi, sehingga stagnasi transportasi ga perlu ditunggu lagi, bener-bener dah di depan mata.

Kalau jalanan makin macet, dan gubernur diprotes sana sini, janganlah ambil jalan pintas dengan memasukkan mobil pribadi ke jalur busway. Tapi bikin dong konsep jangka panjang yang lebih bener, misalnya, armada busway ditambah, feeder nya ditambah, jalurnya ditambah, monorail, subway, dan macem-macem transportasi masal diseriusin. Untuk penanganan jangka pendek, bisa dengan mempercepat pembangunan jalur buswaynya, jangan malahan pas libur lebaran, pembangunan jalurnya juga ikut libur.

No Busway, No way
Kadang aku masih ga habis pikir, mengapa masih banyak yang protes dengan adanya busway. Dan aku yakin, sebagian besar mereka adalah orang-orang yang mampu membeli mobil, sehingga jalan jadi lebih macet dari sebelum adanya busway. Solusi paling penting untuk menghabisi kemacetan adalah dengan transportasi masal, dan salah satunya adalah busway itu. Akan jauh lebih bagus lagi kalau semacam MRT nya di singapore (kereta api dalam kota) juga diterapkan disini, dimana dalam sekali angkut bisa ribuan orang.

Transportasi masal disini bukan hanya berarti menyediakannya saja, tapi juga membuatnya layak untuk dipilih dibanding dengan kendaraan pribadi. Misalnya dengan membuat jalur khusus seperti busway, dengan membuat kenyamanan yang bener-bener nyaman, murah atau dengan menaikkan pajak kendaraan pribadi hingga harga selangit. Jika sebagaian besar warga sudah memilih kendaraan umum, maka macet bisa terkikis habis.

10 menit = 1,5 jam
Sebelum ada kebijakan jalur busway bebas untuk umum, dari kantor ke mampang itu cuman butuh 10 menit dengan busway, tapi sekarang dibutuhkan waktu 1,5 jam. Gileee…

“Salah sendiri di jakarta”
Itu komentar salah satu temenku yang juga tinggal di jakarta, saat aku ceritain kejadian aku terjebak macet di busway. Hmm bener juga, ngapain jg di jakarta, tapi dalam hati aku yakin dia bilang gitu karena dia terpaksa tinggal dijakarta dan terjebak dengan semua ini dan tidak punya pilihan lain selain menjebakkan diri di jakarta.

16 comments on “Macet makin Menggila

  1. tinggalkan jakarta sekarang karena kota ini semakin tidak bersahabat. barusan aku liat dari lt.18 Wisma Mulai Gatsu, wuuuuhhh antriannya panjang bangeet. bener2 ga bisa gerak, padahal cuma karena hujan..ck..ck dannitu baru jam empat sore. Bener2 gila nih kota

  2. Untung aku udah di Jogja!!! :p
    Btw, kebanyakan yang nae busway tu emang cuma migran dari angkutan umum atau bis kota biasa, aku denger. Jadi pengguna kendaraan pribadi blon banyak yang migrasi ke busway. Apa lagi yang punya supir. Biar macet, tapi kan nggak cape. Lha disupirin… :p Jadi, busway-nya sama sekali nggak berfungsi maksimal. Sama aja kan…

  3. @indie
    ya itulah sebabnya, busway terus dipertahanin, sampai yang borju-borju akhirnya ngiler liat busway yang super cepat daripada menjebakkan diri di mobil pribadi.
    Sampai sekarang emang blom banyak pengguna mobil pribadi yang pindah ke busway, tapi sudah ada beberapa, dan jika jumlah armada, jalur dan fasilitas busway makin ditingkatkan, maka pastilah bakalan pada pindah.

    Salah satu contohnya aku, aku sekarang kl emang tempat tujuan dan tempat asal dilewatin busway, mendingan naik busway daripada naik motor, heheh, murah dan ga capet, cepet lagi.

  4. @indie

    ya itu sekarang ndie, karena transportasi umumnya belom bagus.
    Coba kl transportasi umumnya dah kayak di singapore,
    daripada bayar pajak mobil mahal, bayar parkir mahal, apalagi kl jg macet minta ampun seperti di jakarta,
    mending naek subway ato busway aja kan,
    selain murah dan cepat, juga bisa ketemu cewek-cewek cakep :D

  5. Haduh Gi… aku nggak lesbi… aku jauh-jauh-jauh lebih setuju ketemu cowo cakep… nah, makanya, ntar milih supirnya cowo tampan nan sexy, dg kulit putih yg terbakar matahari, dan tubuh atletis… :D Biar bisa buat tontonan dari kursi belakang, makin macet makin terhibur…hihihihi… :”>

  6. Saya setuju.. pertahanin busway, dan lengkapin sarana transportasi massal yang lainnya. Heran deh sama pejabat2 yang sibuk komentar g setuju ama busway, padahal kalau mau mencontoh negara maju, yang dimajuin itu T massalnya.

Leave a Reply to thea Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <strike> <strong>