Category archives: Jalan-jalan

Motor Dilarang Masuk!

Jamanne mas jaman edyan, edyan tenan, nek ra edan ra keduman.

Baru sekali ini aku nemuin, ada suatu tempat public yang tidak menyediakan parkir buat motor, mobil only! Pacific Place Jakarta.

Apa sih ruginya menyediakan parkir barang beberapa meter persegi untuk pengendara motor? ya banyak mungkin ruginya yach

- mengurangi jumlah ruangan untuk mobil, yang notabene pengendara mobil adalah pembeli potensial
- pengendara motor mungkin hanya akan mengotori pemandangan mall tersebut yang serba exklusif
- tampilan pengendara (orangnya) motor kurang modis, semrawut, serba tampak kere
- semua berdampak pada image mall yang khusus untuk orang berdhuit

Gelatissimo

Mungkin emang bener apa yang mereka (Pacific Place) pikirkan, mana mungkin gembel pengendara motor mampu beli es krim Gelatissimo yang harganya lebih mahal dari gaji  bulanan-nya. Emang jamanne wes edyan!

Photo from:  amandagoestooz.blogspot.com

Cari Koneksi Gratis

Meskipun terbilang harga koneksi di Indonesia masih sangat-sangat mahal, tapi harga koneksi internet hari ini jauh-jauh lebih murah jika dibandingkan beberapa tahun lalu. Sekarang dah mulai banyak koneksi murah, seperti GPRS Rp 1/Kb , ada yang 200 ribu/bln unlimited bandwidth, ada juga speedy yang ga sampai 200 rb/bln.

Toh begitu, kalangan mahasiswa tetep aja ga tergiur dengan harga murah. Yang gratis yang diburu.

Di jogja, banyak anak muda (kadang sambil pacaran) beli secangkir kopi di coffee yang menyediakan hotspot gratis. Atau ada juga yang tiap hari dikampus terus (meskipun banyak yang kalau kuliah males2an), hanya untuk dapet koneksi gratis juga. Trus, di mall Amplaz, banyak juga yang jalan-jalan dengan menenteng leptop, cari-cari tempat yang kosong, buka leptop dan gratis deh koneksi 2 jam.

Ada lagi yang lucu, beberapa hari yang lalu waktu aku jalan-jalan di Mall Jogjatronik, banyak yang “lesehan” di lantai demi mengais se onggok koneksi, diam-diam aku ambil fotonya, liat dibawah: (moga-moga mbaknya yang difoto ga marah:D )

Cari Koneksi Gratis

@Surabaya

I’ve been in Surabaya since yesterday morning. I’ll become one of keynote speaker in an internet marketing seminar held by marketbiz.net .
Read the browsur here : http://www.marketbiz.net/2september/ .

I really impressed with the event organizer team, they’re hard worker. They said that they had collect more than 150 entrant.

It’s a nice marketing tool, we can collect money from the seminar, we also got a free offline promotion, and ofcourse we’ll got brand awareness. I hope one day i can make an event like this, that’s why i ask herlin to attend this seminar,
so she can make a good seminar also one day.

Kalah Terhormat atau Menang Beruntung

They were fighting to the end. I’m proud of the players because from the very beginning until the last game they played at their best level even though we knew our opponents would be tough. (Ivan Kolev after INA vs Korsel match)

Penampilan Timnas Sepakbola Indonesia di piala asia 2007 sudah jauh lebih baik dari bentuk permainannya yang pernah aku saksikan selama ini. Dedikasi, kerja keras, semangat dan kedisiplinan sudah mulai terpatri di benak mereka.

Satu hal yang membuatku haru, dukungan suporter dan masyarakat Indonesia. Benar-benar bikin mrinding. Lebih dari 90.000 suporter memadati Gelora Bung Karno, semua mengenakan warna putih merah, melompat-lompat, berteriak, menyanyikan lagu Indonesia Raya, dan yang paling hebat, mereka sangat dewasa dan tidak membuat keonaran. Bahkan, saat Tim Garuda tergeletak lemas atas kekalahan yang diderita, justru suporter memberikan standing ovation. Suatu bentuk penghormatan yang sangat luar biasa.

Sidik sempat bilang, belum pernah melihat orang menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan sekhidmat saat menonton sepokbola ini. Serasa mau perang aja.

Meskipun aku cukup kecewa dengan terpilihnya kembali Nurdin Halid jadi ketum PSSI, tapi aku sangat berharap perwujudan dari pencanangan Indonesia Menuju Pentas Dunia-nya. Dia mencanangkan pada tahun 20-an, Indonesia sudah bisa ikut pentas sepakbola dunia, bukan hal yang mustahil, bukan hal yang gampang, tapi sesuatu yang bisa diraih dengan kerja keras. Jika Timnas mengalami laju perkembangan terus seperti saat ini, aku yakin angan-angan tahun 20-an itu akan terwujud.

Tapi, Indonesia akhirnya memilih untuk kalah, dan… Kalah dengan Terhormat.

Secara netral, aku mengakui, permainan Indonesia emang masih kalah dibandingkan Korea Selatan dan Arab Saudi. Jadi hasil kalah masih bukan hasil yang buruk untuk Indonesia, yang terpenting adalah bisa menunjukkan yang terbaik. Apabila Indonesia menang, mungkin masih dikait-kaitkan dengan faktor keberuntungan. Tapi, Indonesia akhirnya memilih untuk kalah, dan… Kalah dengan Terhormat.

Ini foto-foto ku kemaren pas nonton di GBK: (selengkapnya klik disini)

Foto-Foto jalan2 terbaruku ! :)

Beberapa waktu yang lalu dapet kesempatan jalan-jalan. Hmmm… seneng banget bisa melihat-lihat tempat baru dan melihat kebudayaan-kebudayaan yang asing bagiku.

Klik disini untuk lihat-lihat foto selengkapnya.

Foto2 Rapat TrulyJogja

Kemaren pas hari minggu, tanggal 30 July 2006, truly ngadain rapat -ga- rutin. Dah 3 bulan kira-kira ga ada rapat bareng2. Meskipun judule rapat, tapi tetep aja tetep banyak maennya dari rapatnya itu sendiri.

Rapatnya enak, tempatnya jg enak, di taman gitu. Tapi ada satu yang bikin nyesel, gara-gara ini, bikin aku ga jadi nonton final Ligina di solo :( .
Ditinggal sama Ferry dkk. Siyall dech.

Dibawah ini foto2nya, atau bisa juga diliat dari Photo Gallery ku, klik disini.

Donggala, Empat Puluh Derita, Satunya Tangis

Dari senin kemarin, aku sama ayik dan Pak Awal ke Donggala (sulawesi tengah). Di sini kami ngurus-ngurus proyek Simpeg PemKab. Ternyata ga semudah yang dibayangkan. Semua berjalan alot, apalagi ditambah budaya korupsi kolusi yang disini masih sangat kental dan bebas. Orang-orang disini kolusi korupsi tanpa malu2.

Kami rencananya kesini mau survey, ambil sampel2 form, analisis masalah dsb dsb. Tapi nyatanya, setelah kami disini, proyek ini masih belum jelas, semua masih samar-samar. Jadinya kami disini malahan mengurus administratif, trus nego-nego sama bagian kepegawaian, fiuhhh.

Ceritanya gini, alkisah ada Bagian Kepegawaian di PemKab Donggala. Di bagian kepegawaian itu, termasuk bagian yang paling kering, sangat jarang ada proyek, sehingga orang2 didalamnya sangat mendambakan proyek. *ingat, disini proyek diartikan sebagai uang* . Nhah, tahun ini cuman ada satu proyek Bag Kepegawaian, yaitu Simpeg itu. Tapi tiba-tiba, sama anak bupati Donggala, diserobot aja proyeknya, dan diserahkan proyeknya ke orang yang masih ada hubungan sodara, yang kebetulan kuliah S2 di UGM, trus orang tersebut memberikan proyek ini ke Pak Awal, dan pak Awal ngajak kami untuk mbuat Simpeg tersebut. Bagaimanapun juga anak Bupati tersebut yang bakalan menang, karena sudah ada dukungan dari Bupati nya. *disini bupati bisa diartikan sebagai raja* .

Kami datang ke jogja, tidak tau menau masalah tersebut. Kami di belok-belokkan oleh bagian kepegawaian, mereka sangat berbelit-belit, dan sangat menutup diri. Beliau-beliau ini sebenarnya maunya proyek ini dikerjakan oleh BKN (Badan Kepegawaian Nasional), karena pastinya kl dengan BKN, pihak kepegawaian bakalan mendapatkan fulus. Bahkan menurut analisa kami, proyek simpeg ini malahan hasil bisikan dari BKN, yang mendorong BagKepegawaian untuk meng-golkan proyek ini, kemudian besoknya proyek ini dikerjakan oleh BKN, dengan tentunya pihak kepegawaian akan dapet jatah uang panas.

Sampai hari kedua masih tidak jelas, kami masih dilempar kesana kemari. Meskipun tim dari anak Bupati sangat kuat, berbagai dinas mendukung, tapi… kami berpikiran tanpa dukungan dari pihak kepegawaiannya sendiri, proyek ini akan jadi mubadzir. Tapi anehnya di hari ketiga, semua bisa berbalik arah 180%, bagian kepegawaian malahan jadi mendukung kami, berbicara dengan enak, memperjuangkan kehadiran kami….. ada apa gerangan ??????

ohhh.. ternyata mereka sudah diberi komitmen bagian uang, pantes aja kok jadi gini. Dan disini uang yang dibagi-bagi ga main-main, bahkan bisa lebih dari yang kami terima dengan bersusah payah membuat simpeg ini. Tapi kami juga lega, karena akhirnya kami dah didukung sama semua bagian sekarang, tinggal pelaksanaannya. Dan mungkin hanya itulah yang kami dapat selama kedatangan kami di sini.

Benere sih, kalau cuman mau dapet uang, kami bisa aja dateng, nginstal program, tinggal pulang, dan dah beres dapet duit. Tapi kami masih agak2 idealis, masih memperjuangkan uang rakyat, takut diaudit BPK&KPK, dsb dsb. Yang diinginkan tim anak Bupati benernya juga itu, kami kesini ngurus masalah teknis aja, masalah lainnya, mereka yang urus, biar cepet. Untungnya kami tidak mau.

Coba bayangkan, ekonomi disini masih rendah, infrastruktur masih sangat minim, tata kota berantakan, tingkat pendidikan rendah, tapi duit dihambur-hamburkan dengan enaknya. Hati kami serasa teriris. Apalagi, saat perjalanan menuju donggala, kami melihat gunung-gunung dipangkas, dipotong, hancur, karena di exploitasi pasir dan batunya. Pasir putih dipantai diangkuti semua sama kapal-kapal tongkang. Investor-investor begitu mudah mendapatkan ijin, karena otonomi daerah yang malahan membuat semakin rusaknya alam rakyat ini. Uang investor buat rebutan pejabat2. kasihan benere …

note: judul tulisan ini, diambil dari buku serat centini, yang kebetulan aku baca-baca selama disini, mengisi waktu luang di pesawat, di hotel ato di teras kantor pemda. Judul bukunya adalah 40 malam dan satunya hujan. :D

FOTO2 :

Ini kamar hotel tempat kami nginep.

Dari kamar hotel, keluar kedepan 4 meter, ngelamun-ngelamun, eh nengok ke bawah, taman ini yang keliatan. Daripada ga ada kerjaan, yowes mmfoto taman ga mutu ini.

Ini pantai di teluk palu, lupa namanya. Anehnya, dipantai kayak gituan, jarang banget ada yang pacaran. Coba kl di jogja, bakalan banyak yang mojokkk.

Ini dua mobil yang nganter kami muter2 kemana-mana.

Gedung Pemda! Begitu megahnya, menghadap langsung ke pantai, jadi inget istananya pablo escobar. Ini gedung pemda yang paling megah yang pernah aku liat, kadang2 kl inget rakyat donggala, malah jadi kasihan, uang dihambur2kan buat mbangun gedung 24 Milyar ini. Eh 24 Milyar aja blom jadi gedungnya, jadi total besoknya mau berapa M yah.

Arsip-arsip berantakan. Di gedungnya Bag Kepegawaian, yang masih menempati kantor sementara, yaitu di gedung sekolah SD. Kasihan banget, kotor,puanas, dan berdebu.

Bagian kepegawaian di sisi lainnya.

Bagian kepegawaian dilihat dari luar.

Tampak jelas kalau Bag Kepegawaian make gedung SD kan??

Bandara Palu, saat kami dalam perjalanan pulang. Panass, di Palu udaranya sangat2 panas, bener-bener bikin ga betah. Bandaranya, sama terminal bis Giwangan di jogja aja kalah :P

Foto2 Liburan JC

Akhirnya jadi juga kepantaii ….
ini ke wedi ombo sama mbaron

kemarin ( minggu, 3 juli 2005 )