Category archives: Complain

sampah-visual-di-jl-solo1

Jogja Membanggakan (?)

Jogja itu kota yang unik, orang-orang yang tinggal di jogja begitu bangga pada kota ini. Jogja itu nyeni, selow, guyub, dll. Perasaanku kok kota-kota lain warganya gak se bangga ini dengan kotanya.

Nilai plus nya adalah … mereka, eh kami itu sangat cinta pada kotanya, sehingga ada semangat untuk merawat dan meruwat. Banyak kegiatan2 kreatif semacam FKY, banyak hal-hal positif misalnya semua berusaha menjaga kedamaian di jogja, karena citra jogja yg selalu tentrem ayem.

Positifnya banyak banget, banyak yg sudah mengulas. Yang pengen aku soroti adalah dampak negatif dari kebanggaan “berlebihan” ini. Aku lihat warga jogja jadi kurang melakukan otokritik, dan cenderung sensitif kalau kota-nya dikritik. Contoh paling hangat adalah sewaktu kasus Florence mencuat (http://medan.tribunnews.com/2014/08/28/demo-mahasiswa-florence-silahkan-angkat-kaki-dari-jogja ) Continue reading “Jogja Membanggakan (?)” »

Dunkin beat Starbucks

Dunkin’ Beat Starbucks

Dunkin beat StarbucksSebelum melangkah lebih jauh, buka dulu website ini: http://www.dunkinbeatstarbucks.com/

Dunkin Donuts secara frontal membandingkan dirinya sendiri dengan Starbucks, yang notabene merupakan pesaingnya yang sedang naik daun.

Hal tersebut terasa wajar di negara Paman Sam, tapi di negara kita, hal tersebut masih tergolong tabu, kurang etis, dan tidak elegan. Padahal, menurutku hal tersebut sah-sah saja, dan yang jelas legal. Pastinya, tidak boleh menjelek-jelekkan, hanya ungkapkan saja fakta yang ada, misalnya, kemukakan perbandingan harga, hasil survey, comot dari buku, ataupun data statistik.

Di negri ini, aku sudah mengalami dua protes keras karena melakukan hal yang kurang lebih semacam dengan yang dilakukan dunkin donuts.
Pertama, kasus IDwebhost.com
perusahaanku ini, dulunya mempunyai satu halaman perbandingan harga dan fitur dengan pesaing-pesaingnya saat itu. Tetapi, banyak sekali customer, orang umum, termasuk pesaing-pesaing IDwebhost yang komplain, atau paling tidak memberikan masukan, bahwa yang dilakukan IDwebhost tidak etis. Bukan hanya itu, rekan-rekan kerjaku sendiri di IDwebhost juga menyarankan untuk mencopot halaman itu, akhirnya sekarang halaman tersebut sudah sirna. Case Closed

Kedua, kasus EgoldIndonesia.com
Pada awalnya, aku memberikan perbandingan nilai tukar kurs e-Gold pada halaman home. Kasus kedua ini lebih parah, bukan cuman kritikan dan masukan yang diberikan dari para pesaing, tapi lebih mengarah ke “pengucilan”. Beberapa pesaing mengirim pesan secara bersamaan ke egoldIndonesia.com, yang pada intinya yang dilakukan tersebut sangat tidak etis. Dan “denger-denger” (not confirmed yet), para pesaing tersebut bersepakat untuk mengucilkan EgoldIndonesia.com dari komunitas mereka.

Secara pribadi, menurutku pembandingan tersebut, asal berdasarkan fakta dan tanpa menjelek-jelekkan, justru menumbuhkan semangat persaingan sehat.

Back to Dunkin Donuts. Dunkin bahkan sampai membuat satu website khusus untuk kampanye “pengalahan” starbucks ini, dan ga tanggung-tanggung, dunkin mengiklan dibeberapa media besar. Apakah jurus Dunkin ini akan berhasil? atau justru menjungkalkannya dengan isu “tidak etis”, atau sesuatu yang biasa dan akan segera berlalu ? kita tunggu kabar berikutnya :)

Motor Dilarang Masuk!

Jamanne mas jaman edyan, edyan tenan, nek ra edan ra keduman.

Baru sekali ini aku nemuin, ada suatu tempat public yang tidak menyediakan parkir buat motor, mobil only! Pacific Place Jakarta.

Apa sih ruginya menyediakan parkir barang beberapa meter persegi untuk pengendara motor? ya banyak mungkin ruginya yach

- mengurangi jumlah ruangan untuk mobil, yang notabene pengendara mobil adalah pembeli potensial
- pengendara motor mungkin hanya akan mengotori pemandangan mall tersebut yang serba exklusif
- tampilan pengendara (orangnya) motor kurang modis, semrawut, serba tampak kere
- semua berdampak pada image mall yang khusus untuk orang berdhuit

Gelatissimo

Mungkin emang bener apa yang mereka (Pacific Place) pikirkan, mana mungkin gembel pengendara motor mampu beli es krim Gelatissimo yang harganya lebih mahal dari gaji  bulanan-nya. Emang jamanne wes edyan!

Photo from:  amandagoestooz.blogspot.com

Liga Inggris, di Aora TV, bukan TV One

Dari postinganku yang lalu, hati terasa riang gembira dan lega karena TV One berjanji menyajikan liga inggris, so, kita-kita bisa nonton gratis. Bukan itu aja, mereka jg menjanjikan akan menyajikan big match, bukan cuman pertandingan level kroco.

Barclays Liga Inggris

Nyatanya? dua minggu berlalu, pertandingan yang ditayangkan cukup membosankan. Bigmatch tak tersentuh sedikitpun.

KECEWA
mungkin bukan kecewa karena tv one tidak menayangkan big match, tapi mungkin karena ga kuat berlangganan 1,7 jt setahun hanya untuk nonton liga inggris di Aora.

Seperti kita ketahui, Aora TV cuman mempunyai tak lebih dari 10 channel, tanpa HBO, tanpa National Geography pastinya.

Lambang Partai Terburuk

 Lambang PDP

Tanpa tendensi apapun, hanya berdasarkan pengamatan visual saja. Aku cukup tergelitik dengan logo partai PDP ini, menurutku inilah logo partai terburuk.
Alasan
- tidak simple, tampak semrawut
- tidak jelas maksudnya. Itu tanda tangan pendiri, atau gambar banteng, atau kerbau :D
- tidak mudah diingat
orang lain, bahkan ketum nya sendiri, mungkin tidak akan bisa mengingat logo tersebut, berapa sih jumlah garis-garis di kepalanya yang acak adut itu :D

Bagaimana menurutmu? adakah lagi yang lebih buruk?

Kekacauan Dotcom Indonesia

Setiap negara mempunyai hak untuk mengelola domainnya sendiri, Indonesia pada hal ini berhak mengelola domain .id secara independen. Setiap negara juga berhak menentukan aturan-aturan didalamnya, misalnya .us, milik Amrik, membebaskan siapa saja untuk mempunyai domain dengan akhiran .us, meskipun ada sedikit syarat yang mudah. Domain .tk, justru malahan digratiskan, setiap orang diperbolehkan memiliki domain .tk tanpa mengeluarkan biaya sepeserpun.

Indonesia dengan domain .id nya berkali-kali mengalami polemik internal, yang pastilah ujung-ujungnya para pengusaha yang bersangkutan dengan dunia online Indonesia yang terkena imbasnya.

Saat ini, domain .id dikelola oleh organisasi dengan nama PANDI, setelah sebelumnya diumumkan domain .id akan diserahkan ke beberapa pihak registrar swasta lokal, kemudian malahan terjadi rebutan antar lebih dari satu organisasi yang merasa berhak mengelola domain .id. Dan pada akhirnya dibentuklah sebuah organisasi PANDI, yang dijanjikan akan memperbaiki sistem selama ini, dan lebih profesional.

Kenyataannya, tak berbeda jauh dari sebelumnya. Memang ada beberapa yang terjadi perbaikan, misalnya, sekarang aplikasi pendaftaran domain sudah disediakan websitenya, dan lebih mudah dibanding beberapa tahun sebelumnya. Tapi, yang malahan menjadi lebih parah dari pendahulunya juga tidak kalah.
Salah satu contohnya, sebuah percakapan antara staff perusahaan domain dan staff pandi berikut ini:

S= staff perusahaan domain
C= Customer support dari Pandi

S: Mengapa domain saya yang XXXXXX belum juga di aktifkan ?
C: Oh sebentar, bu YYY nya sedang makan siang
beberapa puluh menit kemudian
S: Saya yang tadi domain XXXXXX, kapan bisa diaktifkan ya?
C: Maaf ya bu, ini kami masih kekurangan pegawai, jadinya masih kacau,
mungkin ibu bisa bantu kami untuk nyariin orang untuk jadi pegawai pandi?

Sangat-sangat tidak profesional.

Ada lagi, pernah seorang staff perusahaan domain mau membuat domain, mengajukan aplikasi sesuai prosedur, tapi, malahan mendapatkan balasan email sbb:

“nice try, XXX, anda kan tahu,
kata XXX is a reserved word dan tidak
boleh dipakai sbg nama domain,
mmg server & website kita kasih !
jangan coba lagi ya !”

Masak sih jawaban dari organisasi yang dipercaya mengelola domain kita seperti itu. Ada yang mendaftarkan domain dengan baik-baik kok dibilang “nice try”,
kalau ga memenuhi syarat kan tinggal dikasih tau syaratnya apa yang kurang, atau bisa dikasih tau kalau emang domain itu ga boleh dimiliki.

Pandii pandiii, kelaut aje!

Bioskop 21 Terburuk

Baru sekali ini nemu bioskop 21 seburuk ini. Take a look at the photos below.

Tampak Depan Bioskop Wisata 21 Lokitasari
Tampak Depan

Pintu Keluar Bioskop Wisata 21 Bali

Pintu Keluar

1. Mulai dari kejauhan jg dah keliatan buruk muka
2. Dari pelayanan jg mengecewakan, aku beli minuman aja pelayannya malah ngobrol sendiri. Selain itu, maeman2 yang di jual jg jauh lebih tak lengkap dibanding 21 di Plaza Ambarukmo Jogja ataupun di Senayan City Jakarta
3. Saat beli tiket?? hmmm… milih tempat duduknya masih make kertas manual, belum terkomputerisasi. Jadi kita ga bisa tau mana tempat duduk yang dah kepake atau belum.
4. Saat masuk ruang bioskopnya, justru penjaga bioskopnya menyarankan untuk bebas milih tempat duduk, karena yang nonton sedikit banget :D
5. Saat duduk di tempat duduknya, waksss, bauuuuu, akhirnya aku putuskan untuk pindah tempat duduk yang sedikit less bau.
6. Saat nonton, speakernya sering mati :(
7. Saat keluar bioskop, waw, kayak masuk ke dalam gudang aja, penuh coretan ala gengster.
8. Oh ya, tambah satu lagi, ekskalator untuk naik ke lantai tempat bioskop berada jg mati.

Temukan bioskop tersebut di
official site: http://21cineplex.com/theater.cfm?id=90
dateng langsung:
PERTOKOAN LOKITASARI LT. 3
Telp: (0361) 423 023, 423 024
DENPASAR

10 milyar dolar = 1 dolar

Zimbabwe, baru saja memangkas mata uangnya sendiri sebesar 10 nol, so, 10 milyar dolar zimbabwe akan menjadi 1 dolar aja. Padahal tahun 2006 juga barusan aja mata uang mereka dipangkas 3 nol nya. Jadi inget ma peristiwa “Gunting Stafrudin” kita, yang juga pastinya membawa sengsara.

Penjajah lokal memang selalu lebih kejam!

My stupid IPHONE

Siang tadi, ga ada kerjaan, iseng iseng nginstall beberapa game di iphone. Install selesai, dan tiba-tiba mbak riny pun nelpon. Akibatnya, Iphone pung nge-hang.

Inilah salah satu kekurangan besar dari iphone, saat hang, tidak bisa direstart, tidak bisa dimatikan, dan bahkan, kita mau copot baterainya aja ga bisa. :( So, iphone hanya bisa dibiarkan terus menerus hang sampai baterai habis, berharap nanti setelah baterai habis dan mati, setelah idup bisa normal lagi.

Kenyataan jauh dari harapan, iphone ku yang telah mati kehabisan baterai, dan dicharge lagi, ternyata masih nge-hang lagi. Sekarang sudah kali ke 3 aku mengulangi hal tersebu, menunggu baterai habis, charge ulang, dan hang lagi :(
Ugh, masih bingung apa yang harus dilakukan sekarang.

Again, plagiator baru: KagakRibet.com

Sebelum:
Bakmi kadin asli

Sesudah:
Bakmi kadin hasil jiplakan

Wooops, skandal buku “100 warung makan enak di jogja” belum kelar, Bu Pimred TrulyJogja menemukan lagi plagiat yang ga kira-kira. Lagi-lagi gak cuman 1 ato 2 artikel, buanyak banget. Coba yuks langsung kita tengok.

- Versi original TrulyJogja.com
Petualangan Kuliner Jamur di Jejamuran

- Versi jiplakan di KagakRibet.com
Tanpa menuliskan sumber, foto diambil dan dipotong copyrightnya. Content di jiplak, hasilnya:
Serba Jamur di Jejamuran

Masih ada lagi…

- Versi original TrulyJogja.com
Gudeg Geneng Mbah Marto, Persembunyian Mangut Lele

- Versi jiplakan di KagakRibet.com
Tanpa menuliskan sumber, foto diambil dan dipotong copyrightnya. Content di jiplak, hasilnya:
Mangut Lele Di Warung Gudeg Ngganeng

Lagi? masih banyak kok…
Bakmi Kadin:

http://trulyjogja.com/index.php?action=news.detail&cat_id=2&news_id=362

http://www.kagakribet.com/food.php?id=1iif6cq2lL37

Speechless dech… Sebegini biasakah plagiat di Indonesia?
Emang degh, KagakRibet.com emang kagak mau ribet,…..

Kasus Plagiat Buku, 100 warung makan enak di Jogja

Beberapa minggu yang lalu, saya dikabari beberapa temen, kalau ada yang bikin buku kuliner jogja, tapi kontentnya ambil tanpa ijin dari TrulyJogja.com .

Hmm, yah aku memaklumi, kalau hanya ambil satu dua, mungkin karena yang nulis mentok ga punya bahan.

Kemarin sore, crew IDwebhost ada yang kebetulan membeli buku tersebut, dan ternyata, upssss, buku yang dimaksud diatas tidak hanya mengambil satu dua artikel, tapi hampir keseluruhan buku tersebut mengambil dan merangkum dari TrulyJogja.com

Kaget minta ampunn, aku cek ricek lagi, benerann dehhh.,, keseluruhan buku hanya maen comot dan maksimal hanya merangkum dari TrulyJogja.com aja.

Banyak judul artikel yang sama persis, banyak beberapa kalimat yang tidak diubah sama sekali, dan bahkan yang lucunya, ada warung kuliner yang sudah ditutup, dibuku tersebut tetap diliput. Gilee bener, keliatan banget kalau yang ngaku penulis buku itu tanpa melakukan riset sama sekali.

Buku yang kumaksud ada disini:

http://delokomotif.com/product.php?nav=detail&id=11

100 warung makan enak di Jogja

Dan penerbitnya menempelkan blink “Best Seller” disampulnya. Halaman kedua dari buku, terpampang jelas bahwa buku tersebut sudah cetakan ketiga.

Penelurusan pada buku tersebut aku lanjutkan, dan aku tak menemukan satupun kata-kata trulyjogja. Ughhhh

Biaya pembuatan artikel trulyjogja tidak bisa dibilang murah, melibatkan banyak temen2ku, dan kami melakukan bener2 riset. Kami datang ketempat kuliner, mencoba tiap masakannya, kadang mewawancarai kokinya, dan semua dari duit pimred TrulyJogja. Jangan lupa, Pimred juga bersedia merogoh kocek pribadinya untuk membayar “gaji” kecil-kecilan untuk wartawan2nya.

Kesedihanku segera aku bagi dengan pimred Trulyjogja, dan ternyata beliau sudah mengkontak via email ke penulisnya. Menceritakan tentang macem2 masalah buku tersebut, mengapa tidak minta ijin dan sebagainya. Dan, dengan penuh kelembutan bu Pimred mengatakan, bahwa sebenarnya TrulyJogja orangnya nyantai, dan membuka segala bentuk kerjasama.

Taukah apa jawaban dari penulisnya????
“Terimakasih atas sarannya”
Andai saja dia bilang begitu didepanku, pasti reflek tanganku akan menamparnya.

Buat Wanda Djatmiko & M. Solahudin, yang mengaku sebagai penulis buku, yang didalam profile nya mengaku bekerja keras untuk menulis buku tersebut, yang aku yakin tahu benar apa itu etika menulis, mohon segera menghubungiku atau pimred TrulyJogja.com .

Mungkin plagiatisme ginian mulai marak di negri kita yang katanya baru “bangkit” ini, cosa aranda juga mengalami hal yang kurang lebihnya sama

http://www.cosaaranda.com/copy-paste-masal.htm

Laptop Murah 3 jutaan

Baru tadi malem denger info tentang leptop murah, Asus eee PC dan zyrex anoa . (*telat banget info nya yah?*)

Awalnya tertarik dengan Asus eee PC yang harganya 3-4 jutaan, layar kecil, ringan, wifi, bentuk & warna lucu, dll dsb. Cuman, hardisk cuman 2 sampai 4 GB, gila boo.. kecil banget, trus mau buat apa.

zyrex laptop murahTrus, coba liat-liat zyrex anoa, harga 3 jutaan, baguss, hmmm… tapi spec agak kurang.

Ternyata zyrex meluncurkan zyrex Ubud, ini untuk kalangan profesional, harga 4 jutaan, RAM 1 GB, hardisk 40an GB, wifi, dll dsb.
Wah cocok banget, dibanding kemaren beli komp dekstop harganya 4,3jt , mending buat leptop aja sekalian mulai “Cinta Ploduk Ploduk Endonesa”.

.
..

Barusan, hunting-hunting yang jual zyrex ubud, browsing2 ga nemu. Terpaksa, telpon ke zyrex nya langsung. Apa hasilnya ????

mbaknya: “Baru press release aja pak, barangnya belum ada. Mau mulai pemasaran perdana pertengahan maret.”

aku: “Kalau indent aja dl bisa? ”

mbaknya: “belum bisa pak, barangnya belum ada pak”

“Siyal dech”…. Gembar gembor dulu, masalah barang ada belom urusan belakangan.

Ga jadi beli deh..

Terkait:
(“Zyrex Pun Rilis Laptop Rp 3 Jutaan“, detikinet.com)

Macet makin Menggila

Akhir-akhir ini kemacetan dijakarta bener-bener makin menggila. Mungkin gara-gara pembangunan busway, pembangunan gorong2 kabel-kabel ga jelas, hujan, dan yang jelas emang bertambahnya jumlah mobil/motor.

Busway
Tapi, tampaknya si gubernur baru jakarta ini hanya mengambil jalan singkatnya aja, masak sekarang mobil pribadi diperbolehkan masuk ke jalur busway. Jadinya, sekarang bahkan naik busway pun juga ga luput dari jebakan macet yang bahkan lebih parah daripada yang diluar jalur busway.

Hmm, busway kan bertujuan untuk mengurangi pengguna kendaraan pribadi, biar orang2 tuh lebih seneng naik angkutan umum yang nyaman, cepat dan murah, daripada naik kendaraan pribadi yang mahal plus macet. Kalau caranya gini (busway macet :red), ya jadinya orang-orang makin seneng aja make kendaraan pribadi, sehingga stagnasi transportasi ga perlu ditunggu lagi, bener-bener dah di depan mata.

Kalau jalanan makin macet, dan gubernur diprotes sana sini, janganlah ambil jalan pintas dengan memasukkan mobil pribadi ke jalur busway. Tapi bikin dong konsep jangka panjang yang lebih bener, misalnya, armada busway ditambah, feeder nya ditambah, jalurnya ditambah, monorail, subway, dan macem-macem transportasi masal diseriusin. Untuk penanganan jangka pendek, bisa dengan mempercepat pembangunan jalur buswaynya, jangan malahan pas libur lebaran, pembangunan jalurnya juga ikut libur.

No Busway, No way
Kadang aku masih ga habis pikir, mengapa masih banyak yang protes dengan adanya busway. Dan aku yakin, sebagian besar mereka adalah orang-orang yang mampu membeli mobil, sehingga jalan jadi lebih macet dari sebelum adanya busway. Solusi paling penting untuk menghabisi kemacetan adalah dengan transportasi masal, dan salah satunya adalah busway itu. Akan jauh lebih bagus lagi kalau semacam MRT nya di singapore (kereta api dalam kota) juga diterapkan disini, dimana dalam sekali angkut bisa ribuan orang.

Transportasi masal disini bukan hanya berarti menyediakannya saja, tapi juga membuatnya layak untuk dipilih dibanding dengan kendaraan pribadi. Misalnya dengan membuat jalur khusus seperti busway, dengan membuat kenyamanan yang bener-bener nyaman, murah atau dengan menaikkan pajak kendaraan pribadi hingga harga selangit. Jika sebagaian besar warga sudah memilih kendaraan umum, maka macet bisa terkikis habis.

10 menit = 1,5 jam
Sebelum ada kebijakan jalur busway bebas untuk umum, dari kantor ke mampang itu cuman butuh 10 menit dengan busway, tapi sekarang dibutuhkan waktu 1,5 jam. Gileee…

“Salah sendiri di jakarta”
Itu komentar salah satu temenku yang juga tinggal di jakarta, saat aku ceritain kejadian aku terjebak macet di busway. Hmm bener juga, ngapain jg di jakarta, tapi dalam hati aku yakin dia bilang gitu karena dia terpaksa tinggal dijakarta dan terjebak dengan semua ini dan tidak punya pilihan lain selain menjebakkan diri di jakarta.

EYD Criticism on Snapshot MetroTV

Yesterday, i watch Snapshot on MetroTV, the topic was “Penggunaan EYD/Bahasa Indonesia dengan baik dan benar” or The correct use of Bahasa Indonesia. Snapshot tried to expose and criticized Indonesian ministry, celebrities, and people who not used Bahasa Indonesia in a good manner based on EYD.

It was very funny, coz some public figures shown so stupid there:D
Here are some stupid example:

  • “….telah menyajikan agreement yang komprehensif”
    marie pangestu, one of indonesia ministry
  • Permak Jeans, Vermaks Jeans, Fermak Jeans
    some banner. (some one said that Permak word come from Sunda Language, wakakka)

But, the most stupid thing is the word “Snapshot”, why MetroTV use the name “Snapshot” for their program, why dont they use bahasa indonesia? All their critics on that program become nothing when i realize that they so “MUNAFIK”.

EYD or “Ejaan Yang Disempurnakan” is the formal spelling for Bahasa Indonesia, http://id.wikipedia.org/wiki/EYD
MetroTV is the first indonesian news TV channel, http://www.metrotvnews.com/
Snapshot is one of the weekly program on metroTV, this program expose the bad side of everyday life catched on Tape.

LION si Raja Delay

Sudah ke empat kalinya berturut-turut aku naik Lion Air, dan selalu delay. Delay nya ga tanggung-tanggung, mulai dari 1 jam, sampai 3 jam. wuihhhh….

Jadi kapok deh naek LION, sangat tidak memuaskan. Dan, buruknya, crew lion emang sudah terbiasa dengan delay, jadinya tidak ada perasaan bersalah ato gimana gitu.

Dan kebetulan, pada delay ku yang ke-3 itu, aku menemukan satu lagi kekurang-seriusan Management Lion Air untuk menjadi profesional. Aku nemuin kl lubang-lubang di kabin pesawat, yang bocor (mungkin air AC-nya yang bocor) di “sumpel” i make tisu. Ya, hanya tisu dilipet2, trus dimasukkan ke sela-sela langit-langit kabin yang bocor.

Ugh, OK-lah itu cuman bocor di langit2nya, tapi dari penanganan yang seadanya dan cenderung seenaknya itu, jadi kepikiran jangan2 didalam mesin-mesin pesawatnya juga ada kerusakan yang cuman di “sumpel” i tisu juga.

perhatikan gambar dibawah: