Beberapa minggu yang lalu, saya dikabari beberapa temen, kalau ada yang bikin buku kuliner jogja, tapi kontentnya ambil tanpa ijin dari TrulyJogja.com .
Hmm, yah aku memaklumi, kalau hanya ambil satu dua, mungkin karena yang nulis mentok ga punya bahan.
Kemarin sore, crew IDwebhost ada yang kebetulan membeli buku tersebut, dan ternyata, upssss, buku yang dimaksud diatas tidak hanya mengambil satu dua artikel, tapi hampir keseluruhan buku tersebut mengambil dan merangkum dari TrulyJogja.com
Kaget minta ampunn, aku cek ricek lagi, benerann dehhh.,, keseluruhan buku hanya maen comot dan maksimal hanya merangkum dari TrulyJogja.com aja.
Banyak judul artikel yang sama persis, banyak beberapa kalimat yang tidak diubah sama sekali, dan bahkan yang lucunya, ada warung kuliner yang sudah ditutup, dibuku tersebut tetap diliput. Gilee bener, keliatan banget kalau yang ngaku penulis buku itu tanpa melakukan riset sama sekali.
Buku yang kumaksud ada disini:
http://delokomotif.com/product.php?nav=detail&id=11
100 warung makan enak di Jogja
Dan penerbitnya menempelkan blink “Best Seller” disampulnya. Halaman kedua dari buku, terpampang jelas bahwa buku tersebut sudah cetakan ketiga.
Penelurusan pada buku tersebut aku lanjutkan, dan aku tak menemukan satupun kata-kata trulyjogja. Ughhhh
Biaya pembuatan artikel trulyjogja tidak bisa dibilang murah, melibatkan banyak temen2ku, dan kami melakukan bener2 riset. Kami datang ketempat kuliner, mencoba tiap masakannya, kadang mewawancarai kokinya, dan semua dari duit pimred TrulyJogja. Jangan lupa, Pimred juga bersedia merogoh kocek pribadinya untuk membayar “gaji” kecil-kecilan untuk wartawan2nya.
Kesedihanku segera aku bagi dengan pimred Trulyjogja, dan ternyata beliau sudah mengkontak via email ke penulisnya. Menceritakan tentang macem2 masalah buku tersebut, mengapa tidak minta ijin dan sebagainya. Dan, dengan penuh kelembutan bu Pimred mengatakan, bahwa sebenarnya TrulyJogja orangnya nyantai, dan membuka segala bentuk kerjasama.
Taukah apa jawaban dari penulisnya????
“Terimakasih atas sarannya”
Andai saja dia bilang begitu didepanku, pasti reflek tanganku akan menamparnya.
Buat Wanda Djatmiko & M. Solahudin, yang mengaku sebagai penulis buku, yang didalam profile nya mengaku bekerja keras untuk menulis buku tersebut, yang aku yakin tahu benar apa itu etika menulis, mohon segera menghubungiku atau pimred TrulyJogja.com .
Mungkin plagiatisme ginian mulai marak di negri kita yang katanya baru “bangkit” ini, cosa aranda juga mengalami hal yang kurang lebihnya sama
http://www.cosaaranda.com/copy-paste-masal.htm