Sebelum melangkah lebih jauh, buka dulu website ini: http://www.dunkinbeatstarbucks.com/
Dunkin Donuts secara frontal membandingkan dirinya sendiri dengan Starbucks, yang notabene merupakan pesaingnya yang sedang naik daun.
Hal tersebut terasa wajar di negara Paman Sam, tapi di negara kita, hal tersebut masih tergolong tabu, kurang etis, dan tidak elegan. Padahal, menurutku hal tersebut sah-sah saja, dan yang jelas legal. Pastinya, tidak boleh menjelek-jelekkan, hanya ungkapkan saja fakta yang ada, misalnya, kemukakan perbandingan harga, hasil survey, comot dari buku, ataupun data statistik.
Di negri ini, aku sudah mengalami dua protes keras karena melakukan hal yang kurang lebih semacam dengan yang dilakukan dunkin donuts.
Pertama, kasus IDwebhost.com
perusahaanku ini, dulunya mempunyai satu halaman perbandingan harga dan fitur dengan pesaing-pesaingnya saat itu. Tetapi, banyak sekali customer, orang umum, termasuk pesaing-pesaing IDwebhost yang komplain, atau paling tidak memberikan masukan, bahwa yang dilakukan IDwebhost tidak etis. Bukan hanya itu, rekan-rekan kerjaku sendiri di IDwebhost juga menyarankan untuk mencopot halaman itu, akhirnya sekarang halaman tersebut sudah sirna. Case Closed
Kedua, kasus EgoldIndonesia.com
Pada awalnya, aku memberikan perbandingan nilai tukar kurs e-Gold pada halaman home. Kasus kedua ini lebih parah, bukan cuman kritikan dan masukan yang diberikan dari para pesaing, tapi lebih mengarah ke “pengucilan”. Beberapa pesaing mengirim pesan secara bersamaan ke egoldIndonesia.com, yang pada intinya yang dilakukan tersebut sangat tidak etis. Dan “denger-denger” (not confirmed yet), para pesaing tersebut bersepakat untuk mengucilkan EgoldIndonesia.com dari komunitas mereka.
Secara pribadi, menurutku pembandingan tersebut, asal berdasarkan fakta dan tanpa menjelek-jelekkan, justru menumbuhkan semangat persaingan sehat.
Back to Dunkin Donuts. Dunkin bahkan sampai membuat satu website khusus untuk kampanye “pengalahan” starbucks ini, dan ga tanggung-tanggung, dunkin mengiklan dibeberapa media besar. Apakah jurus Dunkin ini akan berhasil? atau justru menjungkalkannya dengan isu “tidak etis”, atau sesuatu yang biasa dan akan segera berlalu ? kita tunggu kabar berikutnya
“Pertamax… pertamax… pertamax… asyiiikkkk….!!!”
Kl menurutku asal realistis aja gpp tuw, n yang penting jangan merugikan konsumen…
Mungkin Indonesia perlu merevisi nilai-nilai kunonya yo gik
mungkin ini bagus neh..
www[dot]sby-vs-jk[dot]com
wooo, kirain dah ada tuh domain:D tiwase tak buka
karena belum terbiasa ya di sana
mirip persaingan coca cola dengan pepsi
ato obama dengan mccain…
yah mestinya sih masyarakat dikasih edukasi
bahwa ini bukan sesuatu yg tabu ato luar biasa
baru bisa terima hal macam ini
Mungkin itulah rahasia bisnis
membandingkan dirinya dengan saingat terdekat
Per saingan .. Perusahan . Yg penting jangan pada perang cuma gara 2x kualitas prodak, kasian tar pegawai nya jd nganggur:D
perlu terobosan baru nih untuk di Indo, gimana caranya biar bisa diterima khalayak yg model beginian.. bisa disesuaikan dengan kultur kita maksudnya!
Gak segampang itu diterapkan di Indonesia ya Mas,
asal persaingan sehat konsumen terpuaskan, harusnya gpp kan
yang harus dicontoh ialah… kompetitor segede dunkin sampe berani gitu logh bikin ginian… secara bikin website kek gitu kan pasti ada cost. wkwkwkwkw… Mungkin kalau aku jadi startbucks… Anteng aja kali yah … Anjix mengeong kafilah berlaluw…